16 July 2009

PUISI AYAH

AYAH

Kerut diwajah tanda usia senja

Tak menghalangi langkah tegarmu

Mandi keringat membanting tulang

Demi kami semua keluargamu

Fajar menyingsing kau melangkah

Di senja hari baru kau kembali

Hanya ada satu tujuan mulia

Memberi sinar bahagia bagi kami

Kau memohon pada Tuhan

Berkah keselamatan untuk Ayah

Memberi rahmat daan kekuatan

Melindungi jalan kehidupannya

(Yayuk Pratiwi)

ANALISIS INTRINSIK

a. Tema

Kerja keras seorang ayah

b. Rima

Puisi di atas pada bait pertama sampai bait terakhir menggunakan rima bebas.

c. Diksi

Puisi di atas menggunakan pemilihan kata denotatif bermakna lugas (mudah dipahami)

d. Citraan

Imajinasi-imajinasi yang digunakan adalah imajinasi visual.

e. Majas / Gaya Bahasa

menggunakan majas hiperbola dapat dilihat pada mandi keringat membanting tulang, dan memberi sinar bahagia bagi kami. (melukiskan suatu peristiwa) numerasi “fajar menyinsing kau kembali”.

f. Makna

Puisi di atas menggambarkan sosok ayah yang tegar dalam menafkahi keluarganya. Dia tidak pernah mengenal lelah dalam bekerja dan semua itu dilakukan karena kecintaannya terhadap keluarganya.

ANALISIS EKSTRINSIK

a. Latar Belakang

Puisi di atas mengangkat tema kehidupan yang berlatar pada kehidupan keluarga. Dengan penokohan seorang Ayah yang giat bekerja tanpa mengenal lelah dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.

b. Amanat/ Pesan

Secara tersirat penulis ingin menyampaikan kepada kita agar kita selalu bekerja keras dalam mengerjakan sesuatu dan tak pernah lelah.

c. Tujuan

Puisi di atas memiliki tujuan yang mengajak pembaca agar mencontohi perilaku tokoh Ayah. Dengan sikap Ayah yang rajin, ulet dan tekun, kita bisa mencontoh dan meneladani serta menghargai perjuangan seorang Ayah.

d. Bentuk

Puisi di atas menggunakan kata-kata yang bermakna lugas (mudah dipahami) dan menggunkan imajinasi visual (penglihatan). Seperti terdapat di unsur intrinsik pada citraan yang diperkuat dengan penggunaan majas / gaya bahasa

No comments:

Post a Comment